LAHIR DAN BERKEMBANGNYA
AGAMA/KEBUDAYAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA
Agama dan kebudayaan Hindu berkembang seiring
dengan masuknya bangsa Arya ke India pada 1.500 SM. Dalam perkembangannya
bangsa Arya ini dapat menguasai daerah-daerah seperti daerah Sungai Indus,
Sungai Gangga, dan Sungai Brahmaputra yang sebelumnya ditempati oleh penduduk
asli orang Dravida.
Agama Hindu dan Buddha merupakan dua
agama yang bermula dari Asia Selatan. Negara India merupakan negara cikal bakal
dari berkembangnya kedua agama tersebut ke negara lain. Selain di India,
Bangladesh pun menjadi negara yang penyebaran kedua agama tersebut cukup pesat.
Sejak ribuan tahun yang lalu, penduduk
India telah melakukan perdagangan dengan bangsa-bangsa lain di Asia melalui
celah sempit yang ada di antara Pegunungan Himalaya yang dikenal dengan celah
kaibar. Celah kaibar ini merupakan satu-satunya jalur yang sering digunakan
oleh para pedagang untuk keluar masuk India. Sehingga dalam perkembangannya,
berkembanglah peradaban Hindu dan Buddha di India, tepatnya di daerah-daerah
sungai, seperti Sungai Indus dan Sungai Brahmaputra.
1. Perkembangan Agama Hindu
Penguasaan terhadap daerah-daerah ini
menyebabkan terjadinya percampuran kebudayaan orang Arya dengan penduduk asli.
Percampuran kebudayaan ini menghasilkan budaya Weda yang menjadi cikal bakal
lahirnya peradaban Hindu. Sejak itu agama Hindu mulai berkembang di India.
Kehidupan agama Hindu berpedoman pada kitab Weda.
Penganut Hindu percaya kepada banyak
dewa yang dianggap memiliki peranan dalam mengatur kehidupan manusia. Di antara
dewa yang mereka yakini adalah tiga dewa utama yang dikenal dengan Trimurti,
yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnu sebagai dewa pelindung, dan Syiwa
sebagai dewa penghancur.
Dalam bidang kemasyarakatan, agama
Hindu mengenal istilah tingkatan sosial masyarakat yang disebut kasta.
Penetapan kasta ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya perkawinan campuran
antargolongan masyarakat.
Kasta tersebut terdiri dari berikut
ini.
a. Kasta Brahmana yang terdiri dari
kaum pendeta dan para sarjana.
b. Kasta Ksatria yang terdiri dari para
prajurit, pejabat dan bangsawan.
c. Kasta Waisya terdiri dari para
pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit.
d. Kasta Sudra terdiri dari para
pelayan dan pekerja kasar, buruh, dan tukang kebun.
e. Kasta Paria yang terdiri dari
orang-orang seperti pengemis, pemburu yang dianggap hina dan tidak memiliki hak
dalam masyarakat, nelayan, penyapu jalan, dan penggali kuburan.
2. Perkembangan Agama Buddha
Seperti halnya agama Hindu, India juga
menjadi cikal bakal berkembangnya agama Buddha. Siddharta Gautama (563-483 SM)
merupakan pendirinya. Agama ini lahir sebagai akibat rasa prihatin dari
Siddharta Gautama putra raja Suddodhana melihat penderitaan rakyat yang ada di
luar lingkungan kerajaan, seperti kehidupan pengemis, orang sakit, dan
penderitaan lainnya.
Berlakunya sistem kasta menyebabkan
sekat dalam kehidupan masyarakat semakin kentara. Kedudukan kasta Brahmana,
khususnya dalam upacara keagamaan sangat kentara karena sangat diistimewakan.
Dalam perkembangannya agama Buddha mendapat sambutan yang baik dari rakyat
karena tidak mengenal kasta. Agama Buddha berpedoman kepada kitab tripitaka
yang mengajarkan Empat Kebenaran Utama dan Delapan Jalan Kebenaran. Ajaran itu merupakan
pengalaman Siddharta Gautama selama mengembara untuk mencari makna
kehidupannya.
Setelah mengalami perkembangan yang
pesat dan memiliki umat yang banyak, dalam perkembangan selanjutnya, agama
Buddha terpecah menjadi dua golongan, yaitu Theravada atau Hinayana dan
Mahayana. Golongan yang pertama meyakini bahwa jalan individual dengan aturan
yang sangat ketat merupakan jalan terbaik supaya terbebas dari karma dan
mencapai nirwana. Para pengikutnya banyak terdapat di Sri Langka dan Asia
Tenggara.
Adapun golongan yang kedua, yakni
Mahayana merupakan ajaran yang lebih universal dan menyatakan bahwa ajaran
Buddha dipersembahkan untuk semua bangsa. Untuk terhindar dari karma, manusia
harus bekerja sama dengan orang lain dan memelihara tanggung jawab sosialnya.
3. Penyebaran Agama Hindu-Buddha
Agama Hindu-Buddha tidak hanya dikenal
di India, tetapi menyebar ke berbagai negara yang ada di Asia, seperti ke Asia
Timur melalui jalan sutra atau jalur perdagangan darat yang menghubungkan
antara Cina, Asia Tengah, India dan Asia Barat.
Selain menyebar ke Asia bagian barat,
agama Hindu-Buddha menyebar sampai ke Asia Tenggara di antaranya ke Indonesia.
Penyebaran Hindu-Buddha di Indonesia erat kaitannya dengan kegiatan perdagangan
antara India dan Cina ratusan tahun sebelum masehi. Dalam kegiatan perdagangan,
Indonesia menempati posisi strategis karena berada di antara jalur lalu lintas
perdagangan antara India dan Cina.
0 komentar:
Posting Komentar